LAB-HI UB, Malang – Komunitas ASEAN segera terwujud, peluang dan tantangannya juga semakin nyata dihadapan seluruh negara yang tergabung dalam ASEAN. Untuk menjawab tantangan sekaligus peluang tersebut, tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Hal ini yang mendorong Laboratorium Hubungan Internasional Universitas Brawijaya (Lab HI UB) bekerjasama dengan Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) mengadakan Seminar Nasional tentang komunitas ASEAN dan relasinya dengan perekonomian dalam sektor pariwisata. Tema yang dibawa adalah Menuju Komunitas Ekonomi ASEAN 2015 : Meningkatkan Daya Saing Pariwisata Malang. Seminar yang diselenggarakan di Hall Studio UB TV pada (13/11) ini dihadiri oleh 250 mahasiswa dari berbagai fakultas dan universitas.
Ada banyak faktor yang saling berkaitan yang harus dikaji agar langkah-langkah yang diambil pemangku kebijakan, baik negara maupun aktor non-negara, tidak salah arah. Prospek ekonomi tentu menjadi yang dominan dalam perwujudan komunitas ini. Dibuka oleh Mely Noviryani selaku Ketua Lab HI UB, disusul peresmian pembukaan seminar oleh Darsono Wisadirana selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya. Seminar ini diisi oleh tiga pembicara dari tiga institusi yang berbeda. Pertama yaitu Ina Hagniningtyas Krisnamurthi dari Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN (Ditjen Kerja Sama ASEAN), kemudian P.M. Erza Killian sebagai perwakilan dari Program Studi HI UB, dan Herman Maryono dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia.
Poin penting yang dibawa dalam acara ini adalah bagaimana sektor pariwisata di Kota Malang dapat beradaptasi dengan Komunitas ASEAN yang akan dihadapi pada akhir tahun 2015. Banyaknya tantangan yang akan dihadapi oleh sektor pariwisata Malang mengakibatkan perlunya sektor tersebut memahami bagaimana peluang dan tantangan untuk bisa survive dalam konsep pariwisata yang dibangun oleh Komunitas ASEAN nantinya.(elly/dhea)